Passa al contenuto principale

„Islam is not anti-feminist!“ | “Islam tidak anti-feminis!”

Indonesian literature has all too often been a ‘pawn’ of colonial and Indonesian politics. To mark today's inauguration of the new Indonesian government, we are therefore publishing an interview with the writer, poet and literary scholar Nenden Lilis Aisyah on the development of Indonesian literature, politics, mass murders and massacres, feminism and the modern approach to Islam in Indonesia...
(Available in Arabic, English, French, German & Spanish)
+++
Sastra Indonesia telah terlalu sering menjadi “pion” politik kolonial dan Indonesia. Untuk menandai pelantikan pemerintahan Indonesia yang baru hari ini, kami menerbitkan wawancara dengan penulis, penyair, dan cendekiawan sastra Nenden Lilis Aisyah mengenai perkembangan sastra Indonesia, politik, pembunuhan massal dan pembantaian, feminisme, dan pendekatan modern terhadap Islam di Indonesia.
(Tersedia dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, Jerman & Spanyol)

https://literatur.review/en/interview/islam-not-anti-feminist (Si apre in una nuova finestra)

If you would like to support our writing, please check our subscription rates and become a member. We would be delighted!

Jika Anda ingin mendukung tulisan kami, silakan periksa tarif langganan kami dan jadilah anggota. Kami akan sangat senang!


0 commenti

Vuoi essere la prima persona a commentare?
Abbonati a Literatur.Review e avvia una conversazione.
Sostieni